
IDEALITA.ID: KONAWE — Mendengar Konawe sebagai lumbung pangan Sultra mungkin sudah biasa. Faktanya, Konawe memang telah lama mendapatkan julukan itu.

Lalu bagaimana jika Konawe tengah mempersiapkan diri jadi lumbung pakan nasional? Nah, itulah rencana gila yang kini digagas Bupati Konawe, H. Yusran Akbar. Orang nomor satu di Konawe ini punya mimpi besar membuat Konawe bukan hanya jadi lumbung pangan, tetapi juga lumbung pakan.
Langkah awal gagasan itu ditandai dengan pencanangan penanaman jagung hibrida pakan di hamparan lahan kering Desa Unggulino, Kecamatan Puriala, Senin (22/9/2025). Acara ini dihadiri Forkopimda Konawe, mulai Ketua DPRD I Made Asmaya, Kapolres AKBP Noer Alam, Sekda Dr. Ferdinand, hingga ratusan petani dan tokoh masyarakat.
“Ini bukan seremoni, tapi titik balik menuju kemandirian pangan dan ekonomi rakyat Konawe,” tegas Yusran penuh semangat.
Dari Jagung ke Revolusi Pertanian Konawe
Menurut Yusran, program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin keenam: membangun dari desa. Pemilihan jagung sebagai komoditas andalan bukan tanpa alasan. Konawe punya lahan, punya sumber daya manusia, dan kebutuhan nasional terhadap jagung sebagai bahan pakan sangat mendesak.
Program lumbung pakan juga akan menopang Dapur Makan Bergizi (MBG) Konawe. Saat ini, 14 dapur MBG melayani ribuan jiwa — mulai dari siswa, ibu menyusui, hingga balita. Kebutuhan pangan lokal, khususnya jagung, melonjak drastis sebagai pendukung protein hewani. “Ini tantangan sekaligus peluang emas bagi petani kita,” ucap Yusran.
Target Besar: Swasembada Jagung Pakan
Data Dinas TPHP mencatat, Kecamatan Puriala memiliki potensi lahan kering 1.000 hektare, dengan 200 hektare CPCL (Cetak Sawah Baru). Target 75 hektare tahun ini hanyalah langkah awal. Mulai 2026, setiap desa diwajibkan menyiapkan 10 hektare khusus jagung pakan.
Dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare, dampaknya bisa luar biasa: ratusan ribu ton jagung siap panen, harga tetap stabil berkat intervensi pemerintah, dan investor pabrik pakan ternak akan masuk ke Konawe.
“Saat swasembada jagung tercapai, investor akan datang. Konawe bisa jadi pusat industri pakan ternak nasional. Tapi ingat, jangan berhenti di seremoni. Kita harus kerja keras sampai panen sukses di sini!” tantang Yusran.
Kolaborasi Hingga Desa
Untuk memastikan keberhasilan, Yusran menginstruksikan penyuluh pertanian berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas di tiap wilayah, dari budidaya hingga panen. Dukungan perbankan juga digandeng untuk mempermudah akses modal.
Menariknya, di sela acara pencanangan, Yusran juga menyerahkan paket sembako kepada para lansia setempat. “Pembangunan harus menyentuh semua lapisan masyarakat,” ujarnya.
Selain Puriala, sejumlah kecamatan lain seperti Uepai, Lambuya, Onembute, Wawotobi, Konawe, Wonggeduku Barat, Wonggeduku, Pondidaha, Abuki, dan Padangguni juga ditetapkan sebagai sentra pengembangan palawija dan hortikultura.
Dengan populasi 9.000 jiwa yang tersebar di 15 desa dan 1 kelurahan, Puriala dipilih sebagai pilot project lantaran potensi lahannya yang sangat besar.
Laporan: Mas Jaya

