Aroma Korupsi KPU Konut Digas PMII Konawe ke Kejaksaan

Massa dari PC PMII Konawe saat menggelar aksi dan pelaporan dugaan korupsi di KPU Konut.

IDEALITA.ID: KONAWE – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Konawe menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Konawe, Jumat (24/10). Mereka menuntut penuntasan dugaan korupsi dana hibah Pilkada Kabupaten Konawe Utara (Konut) senilai Rp1,6 miliar yang diduga melibatkan sejumlah pejabat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Selain berorasi, massa PMII juga secara resmi melaporkan komisioner, bendahara, dan kasubag KPU Konawe Utara ke Kejaksaan Negeri Konawe. Laporan itu terkait dugaan penyalahgunaan dana hibah Pilkada yang bersumber dari APBD Konawe Utara tahun anggaran 2024 sebesar Rp45 miliar.

Ketua PC PMII Konawe, Harbiansyah, dalam orasinya menegaskan bahwa korupsi di lembaga penyelenggara pemilu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat dan nilai-nilai demokrasi.

“Kami menilai ada dugaan kuat keterlibatan sejumlah pihak internal KPU Konawe Utara dalam kasus ini. Kami mendesak Kejaksaan untuk menindak tegas semua pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu. Demokrasi tidak boleh dikotori perilaku koruptif,” tegas Harbiansyah.

Ia juga menilai, penegakan hukum tidak boleh berhenti pada satu nama saja. Menurutnya, ada indikasi kuat dana hibah tersebut turut dinikmati oleh beberapa pihak lain di lingkungan KPU Konawe Utara.

“Kami tidak ingin ada kambing hitam dalam kasus ini. Jangan seolah satu orang bekerja sendiri. Fakta di lapangan menunjukkan dana itu mengalir ke banyak pihak. Kejaksaan harus berani membongkar semuanya,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, PMII Konawe turut menyerahkan sejumlah dokumen dan data aliran dana yang diduga tidak sesuai peruntukan kepada pihak Kejaksaan untuk ditindaklanjuti melalui proses hukum.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Aksi, Ilham Jaya Pratama, menegaskan bahwa langkah mereka merupakan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa dalam mengawal transparansi penggunaan uang negara.

“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret dari aparat penegak hukum, kami siap turun dengan massa yang lebih besar,” tegas Ilham.

Aksi damai tersebut berlangsung kondusif dengan pengamanan ketat aparat kepolisian. Massa PMII membentangkan spanduk bertuliskan “Usut Tuntas Korupsi Dana Hibah Pilkada Rp1,6 M — Bersihkan KPU dari Oknum Koruptor!” sebagai bentuk protes terhadap dugaan penyalahgunaan keuangan negara.

Menutup aksinya, Harbiansyah menegaskan komitmen PMII Konawe untuk terus berada di garda terdepan dalam mengawal pemberantasan korupsi di daerah, khususnya pada sektor demokrasi dan pemilu.

“Kami tidak akan berhenti bersuara. Penegakan hukum harus transparan dan adil. Setiap rupiah uang rakyat wajib dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. (mj)

Artikulli paraprakRekor Nasional: Kadin Sultra Sukses Siapkan 27 Dapur MBG
Artikulli tjetërPemkab dan DPRD Konawe Perkuat Perda Pengelolaan Aset Daerah